Kunjungan Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Padang —, Jum’at, 21 Oktober 2022 merupakan hari penuh berkah dan menjadi momen istimewa bagi Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan atas kunjungan dari Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kalimat ini disampaikan Kabag Umum Drs. Irsad Sakti, SE mewakili Kepala BBPMP dalam sambutannyasaat kunjungan Direktur SD beserta rombongan ke BBPMP Provinsi Sumbar. Rasa gembira sebagian besar pegawai ASN, PPNPN, dan konsultan terlihat dalam menyambut kehadiran bapak Direktur SD yang menyempatkan untuk memberikan penguatan dan arahan kepada seluruh pegawai di lingkungan BBPMP Provinsi Sumatera Barat dalam rangka mendukung penyelesaian tugas dan fungsi lembaga.

Dr. Muhammad Hasbi dalam arahan dan dialog pada pertemuan ini mengucapkan terimakasih atas penerimaan kunjungan Direktur SD dan Tim dihadapan pejabat struktural, pejabat fungsional, staff ASN maupun staf PPNPN dan konsultan BBPMP Provinsi Sumatera Barat. Disampaikan bahwa tujuan kunjungan ini lebih kepada silaturrahmi dan diskusi tentang peran UPT yang awalnya LPMP bertransformasi menjadi BBPMP atau BPMP, maka tumpuan harapan kepada UPT BBPMP agar dapat bergandengan tangan dengan Kemendikbudristek dalam mengawal implementasi kebijakan merdeka belajar yang sangat experiential. Selanjutnya diharapkan UPT dapat mengawal implementasi merdeka belajar dan memfasilitasi sampai tingkat daerah dan satuan pendidikan. Direktur SD menyampaikan bahwa beberapa dari pegawai telah mengikuti bimtek dan meyakini bahwa saat ini UPT sedang bertransformasi dan berproses internalisasi transfer of knowledge kepada seluruh pegawai sehingga memiliki strategi utama dalam melaksanakan tugas sebagai advokator ditingkat daerah. Direktur SD lebih jauh ingin mendengarkan curah pendapat dari pegawai di lingkungan UPT dalam merespon kebijakan merdeka belajar periode 1 sampai 22, transformasi internal dan penataan SDM. Pandangan, perasaan dan curah pendapat pegawai UPT sangat berarti dan menjadi perhatian oleh pusat dalam menunjang transformasi UPT.

Empat dari perwakilan widyapradadan staff menyampaikan curah pendapat terhadap kebijakan kemendikbud ristek diantaranya: Syarifuddin, Supriyanto, Radius dan Ayu.  Syarifudin menyampaikan perbedaan yang sangat signifikan terkait program fasilitasi sebelum menjadi BBPMP, UPT melakukan fasilitasi ditingkat satuan pendidikan. Setelah perubahan fungsi menjadi BBPMP, berdampak pada UPT dimana sangat sepi pengunjung karena transformasiperan UPT. Dua pertanyaan penting diajukan kepada Direktur SD, 1) bagaimana memaksimalkan kembali asset BBPMP terkait kegiatan fasilitasi yang dapat dilakukan UPT selain advokasi kepada pemerintah daerah, 2) Tips apa yang dapat dilakukan UPT agar advokasi kepada pemerintah daerah berhasil sehingga melahirkan dukungan dalam bentuk perda atau perbup. Pertanyaan yang tidak kalah penting disampaikan oleh Supriyanto kepada Direktur SD tentang 1) tumpang tindih kewenangan antar UPT dalam menjalankan peran, 2) Kondisi UPT di Sumatera Barat yang masih rendah dalam capaianPSP, sedangkan kondisi ini membutuhkan fasilitasi ke tingkat satuan pendidikan, sementara kebijakan bahwa UPT hanya berperan sebagai advokator pemerintah daerah tidak pada tingkat satuan pendidikan. Selanjutnya, Radius menyampaikan pandangan tentang tinjau ulang kebijakan terkait penutupan SD dan pencabutan dana BOS, karena berdampak pada kebutuhan masyarakat akan keberlangsungan SD bagi masyrakat setempat.

Direktur SD menanggapi positif semua pertanyaan dan pandangan tersebut, terkait pemanfaatan asset BBPMP disarankan agar tahun berikutnya pemanfaatan fasilitas digunakan sebagai home based kegiatan selain hotel. Capaian UPT yang masih rendah, tidak perlu menjadi bahan perbandingan capaian UPT yang satu dengan UPT lainnya, yang terpenting adalah delta UPT saat ini dilihat dari perubahan dari delta tahun sebelumnya ke tahun sekarang mengalami peningkatan dengan membuat program kerja yang menghasilkan delta yang semakin meningkat. Menjawab pertanyaan terkait tumpang tindih kewenangan, Direktur SD menyampaikan perkembangan birokrasi di lingkungan Kemendikbudristek saat ini adalah Entrepreneur Birokrasidengan mengedepankan efektifitas dan efisensi. Efektif mengandung arti dapat membawa hasil dan berhasil guna, sedangkan efisien dapat diartikan tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya. Jika birokrasi ini yang dikembangkan maka batas-batas antara BBPMP/BPMP dengan BBGP/BGP dan lintas UPT lainnya menjadi tidak begitu penting, yang terpenting adalah setiap UPT mempunyai tujuan yang sama yaitu berkonstribusi terhadap kepentingan murid. Dalam birokrasi modern saat ini kita bisa lebih fokus pada pencapaian tujuan dengan tetap memperhatikan aturan atau batas-batas yang bisa ditoleransi. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar UPT dalam menjalankan peran masing-masing dalam mencapai tujuan bersama.

Mengenai batasan fungsi BBPMP dalam mengadvokasi pemda, bukanlah hal yang baku dan belum ada dasarnya. Pernyataan Direktur SD menjadi penguat SDM UPT agar lebih kreatif dan inovatif dalam membuat program kerja yang memungkinkan BBPMP melakukan fasilitasi satuan pendidikan sepanjang datang ke sekolah untuk kepentingan murid, murid dan murid. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan pembagian batasan yang jelas bukan soal siapa yang akan datang ke sekolah, tetapi untuk apa datang ke sekolah. Statemen ini menjawab kewenangan masing-masing UPT dengan memperjelas batasan-batasan BBPMP dan BGP yang nanti akan menjadi pembahasan khusus pada pertemuan Kepala UPT pada akhir Oktober 2022 di Jakarta. Menanggapi pertanyaan terkait penutupan SD dan pencabutan ijin sekolah, Direktur SD menjelaskan tentang penutupan SD adalah kewenangan Dinas pendidikan dilihat dari kemampuan untuk mengoperasional bukan dari jumlah siswa yang kurang. Tidak ada aturan penerima dana BOS jika siswanya kurang dari 60 siswa, sekolah tersebut tetap akan menerima dana BOS sesuai jumlah siswanya. 

Konsultan BBPMP Provinsi Sumatera Barat pada kesempatan ini menyampaikan pengamatannya bahwa sinergi antar UPT BBPMP dan BGP mulai tampak, duduk bersama dalam berbagai kegiatan seperti rapat periodik PMO dalam rangka membahas capaian PSP, isu yang diselesaikan dan target selanjutnya.  Sinergi dan kolaborasi ini dipandang penting menjadi budaya dalam rangka mendapatkan dukungan berbagai pihak dan akselerasi program prioritas Kemendikbudristek.

Penyambutan Direktur SD dan tim dari Kemendikbudristek berlangsung di Gedung Imam BonjolBalai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dan ditutup dengan penyerahan plakat sebagai tanda terimakasih kepada BBPMP yang diserahkan kepada Kabag Umum mewakili Kepala BBPMP. 

Copyright (c) - BBPMP Provinsi Sumatera Barat
Skip to content