Mendikbudristek RI Lantik Dr. Muslihuddin, M.Pd sebagai Kepala BBPMP Provinsi Sumatera Barat

Untuk mengisi kekosongan beberapa jabatan kepala di lingkungan Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan surat Keputusan No.18578, 18579, 18580/M/06/2023 tentang pengangkatan Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kemendikbudristek RI yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Maret 2023.

Pelantikan pejabat-pejabat tersebut dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 31 Maret 2023 di Gedung Kemendikbudristek RI Jakarta. Pejabat yang dilantik adalah Ambar Musyarifah, S.Psi, M.Ak sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal. Ineke indraswati, SH, MH sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal dan Dr. Muslihuddin, M.Pd sebagai Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat. Pengambilan sumpah/ janji jabatan dilakukan oleh sekretaris jenderal Kemendikbudristek RI Ir.Suharti, M.A, Ph.D. Setelah selesai pelantikan pejabat baru langsung diadakan serah  terima jabatan dari pejabat lama.

Selamat datang dan mengabdi di BBPMP Provinsi Sumatera Barat bapak Muslihuddin dan ucapan terimakasih atas segala pengabdian dan jasa-jasanya selama ini kepada bapak Drs.Irsad Sakti, SE yang telah bertugas sebagai Plt. Kepala BBPMP Provinsi Sumatera Barat.

(Feri F)

Kurikulum Merdeka

Pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2022 kemarin secara resmi telah diluncurkan kebijakan merdeka belajar episode ke 15 tentang “Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar” oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim.

Dalam uraiannya digambarkan krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dari hasil penilaian PISA (Programme for International Student Assesment) yang merupakan suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia, hasilnya Indonesia berada pada peringkat bagian bawah (10 negara terbawah) yang memiliki tingkat literasi dan numerasi rendah.

Menyikapi hal ini, apabila kita lihat kilas balik dalam sistem pembelajaran kita selama ini ada beberapa faktor yang perlu disempurnakan antara lain, pertama struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran ditentukan per minggu. Kedua, materi yang diberikan kepada peserta didik terlalu padat, sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

Ketiga, Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual. Apalagi materi yang disajikan membosankan dan kurang beragam serta kontekstual. Keempat, teknologi digital belum dipergunakan secara optimal dan sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik.

Oleh karena itu arah dan kebijakan kurikulum ke depan perlu di sempurnakan menjadi, pertama, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun. Kedua, fokus pada materi yang esensial, capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun. Ketiga, memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Keempat, aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

LPMP Provinsi Sumbar Menggelar Sosialisasi Program Sekolah Penggerak di Kota Solok

Demi menyukseskan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang program sekolah penggerak, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) gelar sosialisasi untuk Kota Solok di SMKN 1 Kota Solok, pada Kamis, 20 Januari 2022.

Kegiatan ini, sebagai upaya percepatan pelaksanaan dan pemahaman guru serta kepala sekolah ke daerah – daerah di Sumatera Barat.

Pembukaan kegiatan sosialisasi Program Sekolah Penggerak yang dihadiri Wakil Walikota Dr. Ramadani Kirana Putra, MM., Kepala Dinas Pendidikan Dra. Hj. Rosavella, YD, MM dan Kepala LPMP Provinsi Sumbar Dr. Wisma Endrimon, M.Pd.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok Dra. Hj. Rosavella, YD, MM menyampaikan peserta yang ikut dalam kegiatan sosialisasi sekolah penggerak kali ini sebanyak 721 orang. Terdiri dari jenjang TK, SD, SMP di Kota Solok. Kegiatan dibagi dalam 2 sesi kegiatan pagi dan siang.

Sementara, Wakil Walikota Dr. Ramadani Kirana Putra, MM. saat membuka kegiatan ini menyampaikan Pemerintah Kota Solok sangat mendukung terhadap kesuksesan program sekolah Penggerak di Kota Solok. Hal ini dibuktikan dengan diserahkannya nota kesepakatan oleh Walikota Solok kepada Kepala LPMP Sumatera Barat Dr. H Wisma Endrimon, M.Pd.

Lebih lanjut disampaikan juga mengenai anggaran pendidikan di Kota Solok. Saat ini sudah melebihi 20 persen. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan memang menjadi perioritas di Kota Solok.

Untuk itu dia berharap, Dinas Pendidikan Kota Solok beserta jajarannya untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan dari waktu ke waktu.

“Mari bersama-sama kita tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi kehidupan yang semakin kompetitif. Kalau SDM kita tidak berkualitas tentu akan mendorong terjadinya pengangguran terbuka, kerawanan-kerawanan sosial,” ujarnya.

Pada akhirnya, akan muncul dan bisa mendorong hal-hal yang bersifat negatif di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu dalam rangka menjawab segala persoalan tersebut, melalui momentum sekolah penggerak dan guru penggerak hal ini akan dapat kita wujudkan dengan sebaik-baiknya.

“Tantangan ke depan generasi kita tidak hanya dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi masalah karakter peserta didik perlu juga kita perhatikan secara bersama-sama. Mari kita jadikan semua sekolah memiliki kualitas yang sama. Sehingga dalam memberikan pelayanan kepada semua masyarakat di Kota Solok bisa kita berikan dalam pendidikan yang berkualitas,” tegasnya.

Sebagai narasumber dari LPMP Provinsi Sumatera Barat adalah kepala LPMP Provinsi Sumatera Barat Dr. H Wisma Endrimon, M.Pd., Drs, Ariasdi, M.Pd.T dan Feri Fren, S.Pd. MM.

Dalam hal ini disampaikan guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa, didampingi oleh pelatih ahli. Sosialisasi dilakukan oleh komite pembelajaran agar terjadi penyamaan persepsi. Tujuan pelaksanaan memastikan keterlaksanaan dan mengidentifikasi pelaksanaan.

Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (Literasi dan Numerasi) serta karakter. Sudah tentu hal ini diawali dengan SDM yang unggul yakni Kepala Sekolah dan Guru.

Ada lima intervensi yang dilakukan pada program sekolah penggerak yakni pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan sumberdaya manusia di sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang menggerakkan sekolah dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid. (Feri F)

Copyright (c) - BBPMP Provinsi Sumatera Barat
Skip to content